Tabung sinar kaloda
merupakan salahs satu contoh piranti display yang termasuk tipe
cathodoluminescensi, dengan eksitasi lektron dalam atom terjadi karena photon
yang terjadi sama dengan proses dalam tipe photoluminescensi, walaupun dengan
proses eksitasi yang berbeda. Ketika barkas electron yang mempunyai energy yang
cukup (energy yang lebih besar dari 1 keV) mengenai benda padat maka sebagai
besar berkas electron terserap oleh atom dan sebagian yang lain akan terhambur
balik (10%). Berkas electron yang mengenai benda padat akan menyebabkan emisi
radiasi dari benda padat tersebut.
Pada tabung sinar katoda
(CRT), berkas electron yang digunakan untuk mengemisi radiasi benda padat
(layar) dihasilkan oleh “electron gun”. Dalam electron gun, pelepasan electron
dilakukan dengan emisi termionik, yaitu pemberian panas dengan cara mengaliri
elemen elektron gun dengan arus listrik. Elektron gun yang ada difungsikan
sebagai katoda (biasanya terbuat dari oksida barium dan strontium) dan
dilengkapi dengan kisi-kisi untuk mengontrol aliran berkas elektron yang
keluar. Berkas elektron dari elektron gun untuk dapat mencapai layar phosphor
dibantu dengan pemberian beda potensial yang cukup tinggi (20 kV).
Elektron-elektron dari katoda supaya dapat menumbuk seluruh permukaan layar,
maka pada CRT dilengkapi dengan keeping depleksi arah x dan y seperti
ditunjukkan pada gambar 5.4 untuk mengatur posisi dan kedudukan berkas elektron
pada layar CRT. Berkas elektron menyapu seluruh permukaan layar berupa
sederetan garis harisontal dengan arah gerak dari bagian kiri ke bagian kanan
layar.
Pada aplikasi CRT sebagai
display video (televisi) berkas elektron yang menyapu seluruh permukaan layar
berupa sederetan gari horizontal sejumlah 625 garis untuk standar eropa atau
525 garis untuk standar Amerika. Garis sejumlah itu digunakan untuk menunjukkan
satu gambar penuh, sehingga untuk menghindari kesan gambar yang terputus atau
diam dilakukan “pembuatan” gambar dengan frekuensi lebih besar dari 45 Hz.
Artinya dalam satu detik tersaji minimal 45 gambar, sehingga dalam layar dapat
ditampilkan suatu citra dari suatu objek yang bergerak. Proses pembuatan satu
gambar penuh dari garis horizontal oleh berkas elektron pada layar CRT,
dilakukan dengan membagi satu gambar menjadi dua pola dengan masing-masing
waktu pembentukan pola adalah setengah dari waktu yang dibutuhkan untuk membuat
satu gambar penuh. Pola pertama dilakukan membentuk gambar dengan menyapu garis
horizontal urutan gajil, yakni garis horizontal ke-1, 3, 5, 7 dan seterusnya,
dan dilanjutkan pola kedua untuk melengkapi gambar dengan menyapu garis
horizontal urutan genap yaitu ke-2, 4, 6, 8 dan seterusnya.
Elektron yang bergerak
cepat dari “elektron gun” menuju layar menimbulkan emisi radiasi pada layar
yang terjadi secara cathodoluminescensi. Layar tersebut dari lapisan tipis (~ 5mm) butiran phosphor yang
dilindungi dengan lapisan tipis aluminium (~ 10,15mm) yang dilapiskan pada bagian
layar yang tertembaki oleh elektron. Lapisan aluminium ini difungsikan untuk
memerikan muatan-muatan lebih pada phosphor (bahan phosphor umumnya mempunyai
kondutivitas yang rendah) dan untuk mereleksikan radiasi yang dihasilkan oleh
partikel phosphor yang mengarah ke belakang sehingga dapat memecahkan radiasi
ke depan. Ketebalan lapisan aluminium dan butiran phosphor ini sangat
mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan oleh display CRT, bila lapisan
aluminium terlalu tebal maka sebagian energy berkas elektron akan terserap oleh
lapisan aluminium sehingga mengurangi jumlah elektron yang dapat mengenai butiran
phosphor dan akibatnya hanya sedikit emisi radiasi yang dipancarkan oleh layar.
Sendangkan bila terlalu tipis akan berpengaruh terhadap reflekstansi lapisan
aluminium sehingga radiasi yang menjalar ke bagian belakang tidak terarahkan ke
bagian depan CRT dengan baik. Tetapi untuk lapisan phosphor yang terlalu tebal
akan menghamburkan dan mengabsopsi radiasi yang telah terbentuk sehingga
mengurangi intensitas cahaya yang diemisikan. Tebal lapisan phosphor yang
terlalu tipis akan mengakibatkan ketidak sempurnaan citra yang dihasilkan oleh
layar. Penampang melintang layar CRT ditunjukkan gambar 5.5. berkas elektron
yang mengenai partikel phosphor mengakibatkan timbulnya emisi radiasi yang
memancar kesegala arah dan radiasi yang terpancar ke bagian belakang akan
dipantulkan oleh lapisan tipis aluminium sehingga dapat memancar ke depan.
Pada gambar 2.5 citra yang
ditampilkan dilayar CRT masih berupa citra hitam-putih. Display berwarna pada
CRT dapat dibentuk dengan menggunakan prinsip “shadrowmask” seperti ditunjukkan
gambar 5.6. pembedaan kedua tipe display CRT (hitam-putih dan berwarna)
terutama hanya pada layar CRT.
Contoh piranti display
yang didasarkan pada pemanfaatan sinar katoda (CRT) antara lain tabung layar
TV, layar osiloskop, layar computer, layar display pada instrument industry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar