Suatu bahan kristal cair
sebelum digunakan untuk display harus mempunyai sifat phase kristal cair ini
terjadi pada temperatur ruang. Selain hal tersebut, beberapa criteria dasar
yang harus dipenuhi antara lain :
Ø
Phase kristal cair dapat terbentuk dalam rentang
temperatur yang lebar.
Ø
Mempunyai stabilitas kimiawi dan photokimia yang
baik, serta tahan lama.
Ø
Viskositasnya rendah, kecepatan respons tinggi.
Ø
Sifat anisotropis dielektriknya besar sehingga
dapat beroperasi pada tegangan yang cukup rendah.
Ø
Indeks bias rangkap tinggi untuk menambah
kontras
Ø
Derajat perubahan orientasi molekul tinggi untuk
menambah kontras.
Dalam kenyataan sangat
sulit mendapatkan kristal cair yang tersusun dari molekul tunggal yang dapat
memenuhi semua kristal yang diperlukan untuk piranti display. Sehingga dicari
bahan campuran kristal cair yang dapat memberikan criteria di kualitas yang
diperlukan.
Beberapa bahan yang
mempunyai phase kristal cair dan dapat digunakan untuk bahan dasar pembuatan
piranti display antara lain bahan kristal cair yang termasuk dalam tipe
nematic.
1.
Schiff Bases, seperti MBBA
(p-methoxybenzylidene-p-butylaniline) dan EBBA (p-
ethoxybenzylidene-p-butylaniline) yang mempunyai anisotropic dielektrik
negative (De = 0,5) bias rangkap yang
tinggi (Dh - 0,25), viskositas yang
sedang (h-35cSt).
2.
Benzoate ester
3.
Campuran Byphenyl dan terphenyl, yang mempunyai
karakteristik De - 13, Dh - 0,2, h - 35 cSt.
4.
Cyohexylcarboxylic De
- 8, Dh - 0,12, h < 20 cSt
5.
Campuran Phenylcyclohexane dan
biphenylcyclohexane
6.
Campuran pyrimidine dan dioxane
Sedangkan yang termasuk
dalam tipe cholsteric seperti cholesterol acetate, cholesterol palmitate,
cholesterol benzoate. Karakteristik dari tipe ini mempunyai sifat daya optis
rendah, refleksi cahaya terpilih dan dikrois lingkaran yang sangat sensitive
terhadap perubahan temperatur dan tegangan yang diberikan.
Salah satu sifat kristal
cair yang dimanfaatkan sebagai komponen display adalah sifat elektro-optik
yaitu perubahan parameter cair (nilai indeks biasnya) karena pemberian medan
listrik dari luar. Pemberian gangguan berupa medan listrik ini (dengan
penempatan elektroda yang terhubung dengan sumber tegangan) relative lebih
mudah dibandingkan gangguan lain seperti medan magnet, tegangan karena
temperatur display berdasarkan efek gangguan luar, (dalam buku ini tidak
dibahas tentang hal itu)
v
Efek Arus Listrik
Ø
Dynamic Scattering Effect (DS)
v
Efek Medan Listrik
Ø
Twisted Nematic Effect (TN)
Ø
Guest-Host
Ø
Electrically Controller Birefringence (EBC)
Ø
Phase Change Effect
v
Efek Termal
Ø
Smectic Effect
Ø
Cnolesteric Effect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar